Aku takut menatapmu karena takut
terus terjebak dalam bening matamu. Menatapmu pun hanya akan mereguk bisu dan
degup jantung masing-masing. Tak ada yang kulakukan kini, yang kutau hanya ada
rindu yang kujaga beralamatkan kamu.
Maaf…
Tapi benar-benar bukan ragu yang
mengulum dambaku menjadi muncul dan tenggelam. Hanya saja aku akan berusaha
melindungi bunga jiwaku, sampai suatu saat nanti kehalalan mawaddah mengakhiri
dan mengawali cerita kita.
Yang kutau aku harus ikhlas dan
sabar menunggu takdir Tuhan yang masih belum mampu kumengerti jalannya. Tak
ingin kuberharap isyarat berlebih, biar Tuhan yang mengaturnya, sungguh! Akupun
tersiksa dengan meredam rindu yang tertunda.
Jombang, 12 Januari 2013
Pkl 18.05
Untuk satu-satunya Cinta,
~ AW