Kamis, 29 Desember 2011

Dia Yang Aku Mau Ternyata Itu Kamu !

“Nak, secepatnya kamu pulang ya? Kasian ibumu” kata bapak sambil memelas di telepon
“insyaallah pak, Rahma usahakan. Ini juga lagi cari waktu luang kok” jawabku sambil masih terus berjalan menuju mushola
“ohh, ini ibumu mau bicara”
“hallo, ibu?”
“iya nak, ini ibu. Cepat pulang sayang, ibu kangen uhuk-uhuk” Lagi ! ibu membahas soal perjodohanku dengan seseorang yang sama sekali tak ku ketahui identitasnya. Ibu hanya menyebutkan dia sebagai sesosok anak kebanggaan sahabatnya, Ibu Safira dan anaknya Ilham yang akan mereka jodohkan denganku
“i-insyaallah bu. Ya sudah, ibu jaga diri baik-baik, Rahma mau ke mushola dulu. Assalamu’alaikum”
“iya sayang, wa’alaikumsalam”

                “ridhokan hatimu kepada orangtuamu, karena ridho Allah terletak kepada Ridho orangtua dan ikhlaskan hatimu kepada ibumu, karena surga ada di telapak kakinya. Sesungguhnya segala restu terdapat pada Allah, namun restu Allah terdapat pada restu orangtua. Kurang lebihnya begitu, sekiranya ada kesalahan saya mohon maaf, wabillahitaufiqwalhidayah wassalamu’alaikum wr.wb” begitulah penutup khotbah uztadz Ali.


              Ya Allah, hanya kepada-Mu hamba memohon dan meminta. Berikanlah jalan bagi hamba-Mu ini, di satu sisi ada gejolak penolakkan perjodohan dari kedua orangtua hamba, terutama ibu hamba yang sangat hamba cintai.
Ya Allah, jika sesungguhnya Adam yang terlihat dari celah kecil itu adalah bukan jodoh hamba, perkenankanlah hati hamba mengikhlaskannya dari dalam hati dan pikiran hamba. Amin Ya Rabb.

              “Dek Rahma!” suara yang indah bak simfoni terindah buatan manusia itu mengalunkan namaku dari kejauhan
aku menoleh “Mas Fadhil? a-ada apa mas?” aku mulai gagap lagi
“kamu ikut jadi panitia program Peduli Saudara kan?”
“iya Mas, kenapa?”
“nanti jangan lupa kita rapat di aula jam 2 ya? Jangan telat!” dia tersenyum padaku, masyaallah!
“kita?”
“oh iya, aku belum kasih tau kamu! Kemarin aku ditunjuk sama temen-temen gantiin Reza. Dia sakit”
“ohh..”
“okedeh! Sampe ketemu jam 2 yaa?” dia berlalu sambil tertawa riang dan melambaikan tangannya, juga berjalan mundur seperti tidak ingin kehilangan wajahku ketka aku berjalan memunggunginya. Ahh sudahlah! Aku hanya berangan-angan saja, aku sudah memiliki mas Ilham. Lelaki tanpa identitas pasti.

               14.20, aku telat !
sambil terus berlari melintasi koridor kampus yang mulai lengang, aku menuju aula. Sampainya di depan pintu aula “kemana aja? Aku smsin juga! Gak dibales! Untung ada Mas Fadhil” kata Rina temanku
“ehh, Mas Fadhil ?” sejenak aku terdiam dengan lamunanku karena Mas Fadhil yang mau menungguku
“Rahma!!”
“maaf, aku abis dari perpus! Aku lupa! Hpku hilang!”
“haa? Kok bisa?”
“gak tau, mungkin ketinggalan. Tapi gak mungkin, tadi aku mau ke mushola aja telpon ibu dulu”
“Rahma ?” suara itu lagi! Simfoni indah..
“Mas Fadhil ?”
“cari ini?” dia menunjukkan sebuah hp berwarna putih
“kok bisa?”
“ketinggalan tadi di mushola”
“kok tau kalo ini hpku?”
“spesial sih…” dia tersenyum penuh arti “oke, kita mulai rapatnya ya? Semua udah kumpul”

                selesai rapat tiba-tiba Mas Fadhil menghampiriku dan mengajakku ke café kampus.
“Dek?”
“iya mas?” saat ini jantungku benar-benar sangat bersemangat memompakan darah!  Aku bahkan merasa jantungku ingin segera meloncat keluar dari tempat semestinya
“kamu tau, minggu depan orangtua kita mau ke sini?”
“haaa?” aku melongo “apa maksudnya”
“kamu belum tau perjodohan kita?”  bicaranya tetap santai walaupun terlihat kaget
“perjodohan? Mas Fadhil anaknya Ibu Safira?”
“iya. Kok kamu bisa gak tau gini sih? Padahal aku udah bilang sama mamah, kalo kamu gak mau jangan dipaksa”
“tapi, Ilham?”
“ohh, hahaha! Perlu perkenalan yaa?” dia menjabat tanganku “Fadhil Ilham Muzakki”
spontan aku menarik tanganku “astaghfirlahaladziem!!”
“Kenapa? Aku salah ya? Maaf, tapi aku suka, ehh cinta! Aku cinta sama kamu sejak 3 tahun lalu”
“aku juga” ucapku lirih sambil tersenyum kecil
“Rahma?” dia menggenggam tanganku lembut sambil kami tertunduk dengan pikiran-pikiran kami sendiri.


          Ya Allah, semua itu benar! Restu-Mu ada pada orangtuaku.
  Dia yang aku mau ternyata itu kamu!




SEKIAN

2 komentar:

Article TIK For 9 Grade mengatakan...

postingan mu yang ini bagus banget mi :)
terus berkarya yaaaa :)

Amalia Wildayati mengatakan...

wow! thanks mom :)

Posting Komentar

Ayo! sisipkan sedikit komentar anda untuk menghidupkan blog ini

 
;