Minggu, 29 April 2012

HUJAN DESEMBER

Hujan Desember
Rinainya menggelora
Bak bara asmara yang membara
Dari dada sang perawan kepada pujangganya

Hujan Desember
Bak tak tersentuh
Rinainya tetap utuh
Menjadi sepuh

Hujan Desember
Yang menebarkan aroma cinta
Yang merasuk masuk dalam sukma
Yang bersarang di dalam kedalaman jiwa
Para pecinta

Desember lalu aku memilikimu
Desember ini aku kehilanganmu

Wajahmu,
yang Desember lalu
Menatapku dengan bening
Kini hening. Tak jua bergeming

Dan sekarang,
Semua terasa hilang
Cintaku laksana terlelang
Sakit. Bak tercakar si gagah elang

0 komentar:

Posting Komentar

Ayo! sisipkan sedikit komentar anda untuk menghidupkan blog ini

 
;