Rabu, 02 Mei 2012

Hujan & Kamu ( 2 )

2 Mei 2012

Saat bulir hujan memantulkan bayangmu, cintaku.


Malam ini hujan ditemani angin, petir, dan kilat. Memaksaku untuk menjejalkan kepala ke dalam selimut hijau - tebal kesayanganku. Hujan kali ini begitu deras. Dentumnya sangat kurasakan di relung jiwaku yang kian lama kian membeku.

Aku membuka jendela perlahan, engselnya sedikit berderit. Aku menghirup aroma hujan dalam-dalam, seperti ketika aku menghirup aromamu dari balik tubuh jangkungmu. Aromanya menguat. Merambat. Menggelitik kecil di penciumanku.

5 menit. 10 menit. 20 menit. 30 menit.
Aku terlalu akrab dengan hujan. Tanpa sadar telah mengucilkan waktu.
Terlalu lama menatap hujan ternyata tidak baik untuk kesehatan hatiku. Secara instan aku mengingatmu. Mengingat kenangan yang telah berlalu memang menyayat pedih. Tapi aku menyukai itu. Setiap gores sayatan adalah obat dari setiap sakit yang ia berikan. Kenangan.

Dulu, hujan adalah rindu.
Rinduku padamu. Rinduku yang menggebu. Seperti deru suara hatiku.

Kini, kurasa hujan adalah abu kelu.
Menatapmu dalam hujan, kini sama saja menyemai rindu tak berbalas rindu.
Hanya kelu, yang kau balas untukku.

0 komentar:

Posting Komentar

Ayo! sisipkan sedikit komentar anda untuk menghidupkan blog ini

 
;